PENGENALAN ALAT LAB DAN
TEKNIK STERILISASI
NAMA :Novalia Lorenta
NIM :
J3L110055
PK/KELAS :Analisis Kimia / A P1
Pengenalan Alat
No
|
NAMA ALAT
|
FUNGSI
|
|||||
1
|
Autoclave
|
Autoclave merupakan alat
yang digunakan dalam menstrilisasi alat-alat di laboraturim. Alat akan
digunakan pada laboratorium harus dipastikan kebersihannya serta bebas dari
bakteri yang mungkin akan diam tinggal di alat itu. Proses strilisasinya
sendiri terjadi jika suhu telah mencapai 121°C pada air dalam autoclave
selama 15 menit. Alat ini bekerja dengan suhu yang tinggi selain itu
bertekanan tinggi dari uap yang dihasikan.
|
|||||
2
|
Laminar Air Flow
|
Alat
ini digunakan mensterilisasi udara dari hal pengganggu saat memasukkan
bakteri kedalam media atau sebaliknya. Saat melakukan pengerjaannya diduga
ada udara yang mengandung mikroorganisme lain yang masuk saat media terbuka
sehingga diperlukan keadaan yang sangat steril agar tidak mempengaruhi hasil
nantinya. Proses sterilisasi ini didukung dengan adanya lampu UV dan aliaran
udara yang bergerak dari bawah ke atas sehingga dialirkan ke luar dari atas.
Sinar UV ini dimanfaatkan karena dengan panjang gelombang yang kecil dapat
menghasilkan energi besar yang dapat mematikan mikroorganisme itu.
|
|||||
3
|
Inkubator
|
Inkubator
berfungsi untuk menginkubasi bakteri pada suhu tertentu tergantung ketahanannya
untuk hidup. Hal ini disebabkan beberapa bakteri berbeda suhu yang dapat
mendukung agar tetap hidup. Alat ini dilengkapi dengan tombol pengatur waktu
dan suhu. Penggunaan inkubator ini harus diperhatikan seperti saat membuka
pitu alat ini jangan terlalu lebar karena suhu yang di dalam akan berkurang.
|
|||||
4
|
Water Bath
|
Fungsi water bath cukup beragam dalam laboratorium mikrobiologi, salah satunya ialah untuk inkubasi dalam waktu singkat seperti
perlakuan suhu panas, reaksi aglutinasi, dan menjaga media agar tetap cair sebelum dituang. Keunggulan waterbath dibandingkan dengan incubator, yaitu waterbath lebih cepat mencapai temperatur
yang diinginkan dan tidak cepat kehilangan panas karena mempergunakan air
dalam distribusi suhu. Air yang
digunakan pada penangas air ini sebaiknya aquades karena menghindari
timbulnya kerak saat air dipanaskan pada suhu tinggi. Alat ini dilengkapi
dengan tutup pada bagian atas yang berfungsi mencegah penguapan secara
berlebihan saat suhu tinggi.
|
|||||
5
|
Sentirifuge
|
Centrifuge dalam mikrobiologi digunakan untuk mengendapkan atau memekatkan sel
mikroorganisme sehingga dapat dipisahkan antara medium (supernatan) dan
selnya yang mengendap (natan). Proses yang digunakan ialah dengan cara berputar
dan akan terpisahnya sel bakteri dengan mediumnya didasarkan pada perbedaan
bobot jenisnya.
|
|||||
6
|
Thermal
cycler
|
Alat ini berfungsi dalam
memperbanyak DNA.
|
|||||
7
|
Mikroskop
|
Mikroskop
merupakan alat bantu untuk melihat mikroorganisme yang ukurannya tidak mampu
lagi dilihat dengan mata telanjang. Mikroskop ini terdiri dari lensa okuler
yang digunakan melihat langsung dengan mata dan lensa objektif yang digunakan
dekat pada objek. Mikroskop pada laboraturium mikrobiologi ini menggunakan mikroskop
cahaya yang perbesarannya dari 40 kali hingga 1000 kali. Selain itu,
mikroskop ini juga memiliki yada pisah dari dua objek yang terlihat sebagai
satu titik bila dengan mata telanjang.
|
|||||
8
|
Freezer
|
Freezer umumnya memiliki suhu 0 sampai -200C.
Suhu beku ini
dimanfaatkan untuk menyimpan bahan yang akan
rusak jika dibiarkan dalam keadaan tidak beku, seperti reagen, enzim, faktor
pertumbuhan atau larutan tertentu. Selain itu, ada mikroorganisme yang digunakan
disimpan dalam freezer karena pada suhu beku bakteri dapat ditidurkan. Namun,
tidak semua mikroorgnisme tahan terhadap suhu beku sehingga harus tahu
terlebih dahulu dapat diberikan perlakuan pembekuan atau tidak.
|
|||||
9
|
Elektroforesis
|
Alat ini
digunakan untuk mengalirkan DNA pada chamber(bak cetak agar).
|
|||||
10
|
UV Transiluminator
|
UV transmilator
ini digunakan mempermudah melihat DNA
yang telah dialirkan menggunakan elektroforesis. Alat ini memanfaatkan sinar
UV yang dapat memandarkan DNA tersebut sehingga dapat terlihat oleh mata
kita.
|
|||||
11
|
Micropipet
|
Mikropipet ini
digunakan sebagai alat memindahkan cairan atau sampel (mikroorganisme) dengan
volume yang yang sangat kecil. Alat ini memiliki kisaran cairan yang dapat
terambil, yaitu 20-200 nL. Alat ini tergolong teliti dan sesuai volume yang
nantinya kita inginkan dengan yang terambil.
|
|||||
12
|
Cawan Petri
|
Cawan petri
berfungsi sebagai tempat media perkembangbiakan bakteri sehingga media (agar)
dapat diletakan pada wadah ini juga. Alat ini dilengkapi dengan tutup sebagai
pelindug dari udara dan mikroorganisme bebas lainnya.
|
|||||
13
|
Jarum
Inokulasi
|
Jarum inokulasi
ini digunakan dalam pemindahan bakteri dari satu media ke media lain sebagai
usaha pengembangbiakannya. Alat ini juga dapa disterilkan dengan membakar
pada bunsen karena terbat dari kawat nikrom.
|
|||||
14
|
Spreader
|
Spreader
digunakan sebagai alat bantu dalam penyebaran bakteri setelah dipindahkan ke
media baru agar lebih merata pada permukaan media. Penggunaan alat ini saat
memindahkan bakteri dapat dilakukan dengan cara zikzak pada media yang baru.
|
|||||
15
|
Pembakar Bunsen
|
Alat ini
digunakan sebagai usaha sterilisasi alat dari kotaminasi pengganggu yang
mungkin dapat mempengaruhi hasil yang kita harapkan nantinya, misalnya jarum
inokulasi dan saat pemindahan bakteri ke media lain.
|
|||||
16
|
Yellow Tips
|
Digunakan pada mikro pipet untuk mengambil larutan
dalam ukuran mikro
(20µl sampai 200µl)
|
|||||
17
|
Blue Tips
|
Digunakan pada mikro pipet untuk
mengambil larutan dalam dalam ukuran mikro (100µl sampai 1000µl)
|
|||||
18
|
Tabung Durham
|
Tabung durham
digunakan sebagai wadah penampung media agar dalam proses pembiakan bakteri.
Media agar yang dituangkan dituang saat cair dalam posisi miring agar
mempermudah pengambilan atau pun peletakan bakteri nantinya.
|
|||||
19
|
Media Pertumbuhan
Bakteri
EMBA, NA,NB, MRSA, TSB,PCA, APDA, PGYA, VRBA
|
Media berfungsi untuk menumbuhkan mikroba, isolasi, memperbanyak jumlah,
menguji sifat-sifat fisiologi dan perhitungan jumlah mikroba dan menerapkan metode aseptis untuk menghindari kontaminasi
pada media. Berikut ini beberapa media yang sering digunakan secara umum
dalam mikrobiologi.
EMBA (Eosin Methylene Blue Agar)
Media Eosin Methylene Blue mempunyai keistimewaan mengandung laktosa dan berfungsi untuk memilah mikroba yang memfermentasikan laktosa seperti S. aureus, P. aerugenosa, dan Salmonella. Mikroba yang memfermentasi laktosa menghasilkan koloni dengan inti berwarna gelap dengan kilap logam. EMB (levine) merupakan media padat yang dapat digunakan untuk menentukan jenis bakteri coli dengan memberikan hasil positif dalam tabung.
Nutrient Agar
Nutrien agar adalah medium umum untuk uji air dan produk dairy. NA juga digunakan untuk pertumbuhan mayoritas dari mikroorganisme yang tidak selektif, dalam artian mikroorganisme heterotrof. Media ini merupakan media sederhana yang dibuat dari ekstrak beef, pepton, dan agar.
Nutrient Broth
Nutrient broth merupakan media untuk mikroorganisme yang berbentuk cair. Intinya sama dengan nutrient agar.
MRSA (deMann Rogosa Sharpe Agar)
MRSA merupakan media untuk memperkaya, menumbuhkan, dan mengisolasi jenis Lactobacillus dari seluruh jenis bahan. MRS agar mengandung polysorbat, asetat, magnesium, dan mangan yang diketahui untuk beraksi/bertindak sebagai faktor pertumbuhan bagi Lactobacillus, sebaik nutrien diperkaya MRS agar tidak sangat selektif, sehingga ada kemungkinan Pediococcus dan jenis Leuconostoc serta jenis bakteri lain dapat tumbuh.
Trypticase Soy Broth (TSB)
TSB adalah media broth diperkaya untuk tujuan umum, untuk isolasi, dan penumbuhan bermacam mikroorganisme. Media ini banyak digunakan untuk isolasi bakteri dari spesimen laboratorium dan akan mendukung pertumbuhan mayoritas bakteri patogen. Plate Count Agar (PCA) PCA digunakan sebagai medium untuk mikroba aerobik dengan inokulasi di atas permukaan.
APDA
Media APDA berfungsi untuk menumbuhkan dan menghitung jumlah khamir dan yeast yang terdapat dalam suatu sampel. Khamir dan yeast akan tumbuh dengan optimal pada media yang sesuai.
PGYA
Media ini berfungsi untuk isolasi, enumerasi, dan menumbuhkan sel khamir. Dengan adanya dekstrosa yang terkandung dalam media ini, PGYA dapat digunakan untuk mengidentifikasi mikroba terutama sel khamir.
VRBA (Violet Red Bile Agar)
VRBA dapat digunakan untuk perhitungan kelompok bakteri Enterobactericeae. Agar VRBA mengandung violet kristal yang bersifat basa, sedangkan sel mikroba bersifat asam. Bila kondisi terlalu basa maka sel akan mati. Dengan VRBA dapat dihitung jumlah bakteri E.coli. |
|||||
20
|
Tabung Eppendroft
|
Untuk menyimpan bakteri
beserta medianya dan menyimpan materi
genetik bakteri berupa DNA maupun RNA.
|
|||||
Berikut cara penggunaan autoclave dalam proses sterilisasi.
a.
Sambungkan adaptor dengan sumber
listrik.
b.
Pastikan autoclave terisi oleh air aquadest.
Perhatikan pada tabung water level, aquadest yang dimasukkan kedalam
tabung tidak boleh lebih dari high water level dan tidak kurang dari batas low water level.
c.
Lalu masukkan alat dan bahan
yang akan disterilisasi kemudian tutup
Kencangkan kemudi penutup dengan berputar searah jarum jam sampai klep dan
katup tertutup secara horizontal.
d.
Lalu nyalakan tombol power 2
buah.
e.
Naikkan
sekring, tekan on pada tombol on/off, atur suhu hingga 121°C.
f.
Lalu tunggu hingga parameternya
menunjukan suhu 121o C .
g.
Set timer (15 – 20 menit),
sampai alarm berbunyi menunjukkan proses sterilisasi selesai.
h.
Matikan tombol power , lalu putuskan arus listrik antara adaptor dengan sumber arus.
i.
Kemudian tunggu sampai jarum
menunjukkan angka 0.
Barulah bisa dibuka pembuka katup.
Setelah dibuka biarkan sisa uap menghilang terlebih dahulu, jika uap
sudah tidak ada alat bisa diambil dan siap digunakan.
2. Teknik
sterilisasi
Sterilisasi
yaitu proses atau kegiatan membebaskan suatu bahan atau benda dari semua bentuk
kehidupan. Teknik sterilisasi dilakukan saat suatu benda dibebaskan dari
mikroorganisme saat mencapai suhu 121C selama 15 menit. Pada prinsipnya
sterilisasi dapat dilakukan dengan 3 cara yaitu secara mekanik, fisik dan
kimiawi.
1. Sterilisai
secara mekanik (filtrasi),yaitu menggunakan
suatu saringan yang berpori sangat kecil (0.22 mikron atau 0.45 mikron)
sehingga mikroba tertahan pada saringan tersebut. Proses ini ditujukan untuk
sterilisasi bahan yang peka panas, misal nya larutan enzim dan antibiotik.
2.
Sterilisasi secara fisik dapat dilakukan dengan pemanasan & penyinaran.
· Pemanasan
a. Pemijaran
(dengan api langsung): membakar alat pada api secara langsung, contoh alat :
jarum inokulum dan pinset.
b. Panas
kering: sterilisasi dengan oven kira-kira 60-1800C. Sterilisasi
panas kering cocok untuk alat yang terbuat dari kaca, misalnya
Erlenmeyer dan tabung
reaksi.
c. Uap air
panas: konsep ini mirip dengan mengukus. Bahan yang mengandung air lebih tepat
menggungakan metode ini supaya tidak terjadi dehidrasi.
d. Uap air panas bertekanan : menggunakan autoklaf.
· Penyinaran dengan UV
Sinar Ultra
Violet juga dapat digunakan untuk proses sterilisasi, misalnya untuk membunuh
mikroba yang menempel pada permukaan interior Safety Cabinet dengan disinari
lampu UV.
3.
Sterilisaisi secara kimiawi biasanya menggunakan senyawa desinfektan antara
lain alkohol.
No comments:
Post a Comment