Jujur?
Terkadang manusia lebih mengganggap hal yang dia lakukan akan berakibat pada
dirinya. Jujur terkadang menjadi pilihan nomor sekian atau bahan tidak sama
sekali.. hal kecil saja dapat dijadikan kebohongan orang. Jujur aku paling ga
bisa bohong?? Ga bisa bukan berarti ga pernah.. iya ga bisa karena kalo aku
bohong maka ada ketakutan tersendiri dan terlihat dari wajah ku yang gugup saat
mengatakan sesuatu.. padahal ada tertulis..” jika ya katakan ya dan jika tidak
katakan tidak, selebihnya itu dari si jahat”.. sering kita bernegosiasi akan
kebenaran.. takut akan sesuat yang terjadi.. ketidak enakan akan
sesuatu”sungkan” dapat menimbulkan kebohongan.. bahkan orang cenderung
mencari-cari alasan untuk membenerkan tindakan ia yang salah..
Bicara
tetntang kejujuran, banyak hal yang telah keluar dari mulut ku tetntang ketidak
jujuran.. begitu aku ingin melindungi
sesuatu yang kuanggap dengan akal pikiran ku itu bener.. padahal nyatanya apa??
“jawabannya tidak”itu tidak benar karena tidak dengan berbohong kita akan
diberkati oleh Tuhan.. banyak hal yang paling dasyat yang kurasakan bersama
Tuhan saat aku melakukan kejujuran.. contohnya pada ujian nasional SMA.. semua
orang telah sibuk sekali dengan kunci jawaban yang akan mereka akan pakai..
bahkan teman-teman ku satu sekolah juga demikian. Mereka semua menghalalkan segala cara untuk
memperoleh kelulusan. Setiap anak diwajibhan untuk mengumpulkan uangratusan
ribu. Harga kunci jawaban untuk satu pakaet (jurusan ipa dan ips) ialah jutaan
ribu higga ta heran bila persiswa dikenai bugjet segitu mahalnya.
Semua
orang mulai ramai membicarakan akan kunci jawaban. Namun, pada suatu waktu
ibadah jumat yang diadakan disekolah ku, aku tertegun karena firman Tuhan
mengatakan tidak akan meninggalkqan orang yang berharap kepadanya. Bukan hanya
itu, bahwa segala sesuatu yang kita lakukan dan meminta campur tangan
Tuhan menyertainya akan dibuatnya
berhasil. Tuhan tidak pernah mempermalukan orang yang percaya kepadanya. Aku
pun semakin yakin bahwa tidak harus dengan mengambil kunci jawaban untuk lulus.
Iman ku semakin bertumbuh ketika juga mendengarr firman Tuhan lewat
hambanya Pdt. Yanto pingak dengan hal
yang sama. Pendeta ini menggembalaipersekutuan kecil di daerah ruhamah ku.
Persekutuan EKLESSIA sebagai sebutannya.
Aku pun terlibat dalam pelayanan pada persekutuan ini. kami pun saling mendoakan bila ada ada yang
sedang bergumul dan termasuk kelulusan ku. Kami selalu berdoa dan berdoa. Aku
pun memang tidak berniat sama sekali biala akan mengambil kunci jawaban.
Sehingga persiapan yangku lakukan ialah belajar dan belajar serta menjaga
kekudusan saat ujian Try Out sekali pun.
Hari
menjelang UN pun tiba. Kami semua berkumpul dalam kelas dan ada satu orang yang
berbicara tentang kepusan masing-masing siswa untuk mengambil kunci jawaban. Ternyata
cukup banyak juga yang bersehati untuk tidak mengambil kunci jawaban. Sekitar 6
atau 7 orang. Kami yang tidak mengambil
kunci jawaban pun ditanya satu per satu alasannya. Kebanya kan menjawab karena
takut dosa dan merasa mampu akan kemampuan yang dimilikinya. Aku pun menjawab
bahwa “ saya takut akan Tuhan sehingga takut untuk berbuat dosa dan bukan
dengan itu doan dapat berhasil”. Banya mereka yang meandang sinis terhadap kami
yang menolak. Kami pun berjuang untuk
membukktikannya. Akhirnya, aku pun lulus dan teman-teman yang tidak mengambil
kunci jawaban juga lulus. Malah otak dari yang beli kunci jawaban tidak
lulus. Aku bangga walau hasil UN ku
tidak sebagus nilai yang memakai kunci jawaban. Bangga... dan bangga punya Alah
seperti Yesus.. jujur itu pilihan kita..
jujurlah, karena Tuhan akan memberkati usaha mu.. atau anda memilih untuk tidak
jujur dan Tuhan tidak berkenan dengan pekerjaan kita?? Itu adalah pilihan.. dan
pilihlah untuk selalu jujur karena berkat akan tercurah atas kita... hehe
No comments:
Post a Comment