Pages

Friday, December 23, 2011

Jujur= HANCUR?



Jujur? Terkadang manusia lebih mengganggap hal yang dia lakukan akan berakibat pada dirinya. Jujur terkadang menjadi pilihan nomor sekian atau bahan tidak sama sekali.. hal kecil saja dapat dijadikan kebohongan orang. Jujur aku paling ga bisa bohong?? Ga bisa bukan berarti ga pernah.. iya ga bisa karena kalo aku bohong maka ada ketakutan tersendiri dan terlihat dari wajah ku yang gugup saat mengatakan sesuatu.. padahal ada tertulis..” jika ya katakan ya dan jika tidak katakan tidak, selebihnya itu dari si jahat”.. sering kita bernegosiasi akan kebenaran.. takut akan sesuat yang terjadi.. ketidak enakan akan sesuatu”sungkan” dapat menimbulkan kebohongan.. bahkan orang cenderung mencari-cari alasan untuk membenerkan tindakan ia yang salah..
                Bicara tetntang kejujuran, banyak hal yang telah keluar dari mulut ku tetntang ketidak jujuran..  begitu aku ingin melindungi sesuatu yang kuanggap dengan akal pikiran ku itu bener.. padahal nyatanya apa?? “jawabannya tidak”itu tidak benar karena tidak dengan berbohong kita akan diberkati oleh Tuhan.. banyak hal yang paling dasyat yang kurasakan bersama Tuhan saat aku melakukan kejujuran.. contohnya pada ujian nasional SMA.. semua orang telah sibuk sekali dengan kunci jawaban yang akan mereka akan pakai.. bahkan teman-teman ku satu sekolah juga demikian.  Mereka semua menghalalkan segala cara untuk memperoleh kelulusan. Setiap anak diwajibhan untuk mengumpulkan uangratusan ribu. Harga kunci jawaban untuk satu pakaet (jurusan ipa dan ips) ialah jutaan ribu higga ta heran bila persiswa dikenai bugjet segitu mahalnya.
                Semua orang mulai ramai membicarakan akan kunci jawaban. Namun, pada suatu waktu ibadah jumat yang diadakan disekolah ku, aku tertegun karena firman Tuhan mengatakan tidak akan meninggalkqan orang yang berharap kepadanya. Bukan hanya itu, bahwa segala sesuatu yang kita lakukan dan meminta campur tangan Tuhan  menyertainya akan dibuatnya berhasil. Tuhan tidak pernah mempermalukan orang yang percaya kepadanya. Aku pun semakin yakin bahwa tidak harus dengan mengambil kunci jawaban untuk lulus. Iman ku semakin bertumbuh ketika juga mendengarr firman Tuhan lewat hambanya  Pdt. Yanto pingak dengan hal yang sama. Pendeta ini menggembalaipersekutuan kecil di daerah ruhamah ku. Persekutuan  EKLESSIA sebagai sebutannya. Aku pun terlibat dalam pelayanan pada persekutuan ini.  kami pun saling mendoakan bila ada ada yang sedang bergumul dan termasuk kelulusan ku. Kami selalu berdoa dan berdoa. Aku pun memang tidak berniat sama sekali biala akan mengambil kunci jawaban. Sehingga persiapan yangku lakukan ialah belajar dan belajar serta menjaga kekudusan saat ujian Try Out sekali pun.
                Hari menjelang UN pun tiba. Kami semua berkumpul dalam kelas dan ada satu orang yang berbicara tentang kepusan masing-masing siswa untuk mengambil kunci jawaban. Ternyata cukup banyak juga yang bersehati untuk tidak mengambil kunci jawaban. Sekitar 6 atau 7 orang.  Kami yang tidak mengambil kunci jawaban pun ditanya satu per satu alasannya. Kebanya kan menjawab karena takut dosa dan merasa mampu akan kemampuan yang dimilikinya. Aku pun menjawab bahwa “ saya takut akan Tuhan sehingga takut untuk berbuat dosa dan bukan dengan itu doan dapat berhasil”. Banya mereka yang meandang sinis terhadap kami yang menolak. Kami pun berjuang  untuk membukktikannya. Akhirnya, aku pun lulus dan teman-teman yang tidak mengambil kunci jawaban juga lulus. Malah otak dari yang beli kunci jawaban tidak lulus.  Aku bangga walau hasil UN ku tidak sebagus nilai yang memakai kunci jawaban. Bangga... dan bangga punya Alah seperti Yesus..  jujur itu pilihan kita.. jujurlah, karena Tuhan akan memberkati usaha mu.. atau anda memilih untuk tidak jujur dan Tuhan tidak berkenan dengan pekerjaan kita?? Itu adalah pilihan.. dan pilihlah untuk selalu jujur karena berkat akan tercurah atas kita... hehe

No comments:

Post a Comment